Menyenangkan rasanya dapat banyak ucapan dari teman-teman, keluarga, bahkan mereka yang hanya mengenalku lewat facebook. Tertanggal 10 Februari 2010. Tulisan ini kugoreskan pada waktu itu, waktu usiaku beranjak menuju 17 tahun. Niatnya sih, mau aku tulis malamnya. Tapi aku justru beralih ke game di komputer, yang—kuakui, bikin nilai ulanganku hari ini anjlog abis!
Ada niatan lain juga, yaitu membeli sebuah buku yang unik, untuk selanjutnya kujadikan sebagai catatan perjalananku semenjak usia ini.
Kenapa catatan perjalanan? Biasanya seorang remaja cewek lagi ayik-asyiknya nulis diary, mengingat begitu fantastiknya masa-masa muda yang tengah dilaluinya. Aku juga begitu, dulu, tapi karena judulnya diary, maka ada suatu aturan untuk mengisinya setiap hari. Sedangkan aku belum tentu bisa meluangkan waktu untuk itu pada hari-hari tertentu. Jadi kupikir, lebih baik membuat konsep catatan perjalanan yang bisa kutulisi kapan saja.
Ternyata nggak semua rencana kesampaian. Aku kini punya blog dan pasti akan sibuk menulisinya. Dan rencana mempunyai catatan perjalanan itu, sepertinya harus kupendam dulu. Mungkin baru akan terlaksana di masa tuaku nanti, di mana saat itu aku akan membuka lagi memoriku ketika aku masih bersusah-payah memahami arti kehidupan. Who knows?
Tertanggal 10 Februari 2010, akan berakhir sewaktu aku terbangun esok hari, jadi mari kita selesaikan tulisan ini. Kita??? Haha!
Aku sungguh senang menikmati hari ini. Meski di sekolah tadi sikapku biasa-biasa saja. Mendadak memang seperti artis, banyak yang ingin bersalaman denganku, ditambah lagi banyak doa yang menyambut, layaknya orang yang sedang berulang-tahun. Dan memang aku sedang berulang-tahun kaleee!
Di facebook, bukan main! Aku ngerasa nggak enak sendiri karena selama ini kalau aku tanpa sengaja membaca pemberitahuan ulang tahun, aku jarang memberi ucapan pada yang berbahagia. Tahu-tahu, nggak sedikit dari teman-temanku di situs jejaring sosial itu yang menanggapi ulang tahunku. Thank you so much!
Tetapi kurenungkan lagi. Tentu saja tentang diriku yang jadi tokoh utama dalam kehidupanku. Apakah aku benar-benar telah memasuki tahun ke-17 sejak kelahiranku? Punya tampang kayak anak kecil yang pipinya sering dicubit dan ubun-ubun yang sering dielus banyak orang, nggak terlalu kupermasalahkan. Tapi sikapku sendiri?
Mungkin mereka juga beranggapan kalau sikapku selama ini nggak jauh beda sama yang tampak dari diriku dan tingkah lakuku sendiri kadang memang konyol. Tapi jauh dalam benakku, aku sungguh mengalami kerumitan beberapa kali lipat dari saat aku masih duduk di bangku SD maupun SMP. It’s complicated to understand and to tell you all the things in my mind!
Aku pernah frustasi, ingin mati, ingin abadi, ingin hidup seorang diri (terlepas dari teori apapun), ingin Tuhan bicara, dan kekompleksan lain. Semua yang kualami dalam lingkungan keluarga, pertemanan, tentang watakku, kadang aku ingin membuangnya dan berharap terlahir sebagai seorang yang baru…
Tapi sedikit-banyak aku berusaha bangkit dan lebih giat belajar, sebab mottoku sendiri ‘Belajarlah dari hidup dan hiduplah untuk belajar dan belajar!’
Sekarang aku mencoba mempelajari banyak hal, termasuk bagaimana caranya menjadi lebih dewasa layaknya remaja 17 tahun.
Am I 17?
00.23 |
Label:
just my words
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar