RSS

Namaku Arum Kartika. Aku suka memasak dan surfing di internet. aku salah seorang siswa di SMA N 11 Yogyakarta, kelas XII IPA 2 dan termasuk golongan anak-anak yang imut. Selamat datang di blogku...

Nostalgila SMP

            Sekarang aku duduk di kelas XI SMA—tepatnya waktu ngeposting artikel ini lhoh! Tapi kalo aku inget-inget lagi masa SMP dulu, rasanya… manis banget—kayak penulisnya, hoho!
            Sekadar sharing nih, sebelum menjatuhkan pilihan untuk bersekolah di SMAN 11 Yogyakarta sampai sekarang ini, aku pernah mengenyam pendidikan di SMPN 1 Yogyakarta. Letaknya nggak jauh dari bundaran UGM, RS. Panti Rapih, dan pusat perbelanjaan paling ekonomis, Mirota. Tepatnya di Jalan Cik Di Tiro 29 Yogyakarta.

            Kalo aku certain sejarahnya, jelas panjang banget. Dulu aja waktu upacara HUT SMPN itu, aku dan temen-temen memilih nggosip daripada ngedengerin ‘dongeng’ yang dibawakan guru kami di depan lapangan tentang cikal bakal lahirnya sekolah tua itu. Iya lho, yang masih aku inget banget, sekolah itu merupakan sekolah tertua di kota pelajar. Resminya sih, didirikan tahun 1942, waktu negeri ini masih ramai sama penjajahan.
            Dari bangunannya aja, ketahuan kalo sekolah itu dulunya merupakan bagian dari RS. Panti Rapih di depannya. So, jangan heran kalo malem-malem kebetulan lewat di daerah situ. Meskipun trotoar depannya disulap jadi ladang usaha para pedagang kaki lima dan banyak waria—yuuuk, tapi bangunan tua SMPN 1 Yogyakarta yang menjadi latar belakang itu semua kelihatan angker banget! Apalagi pohon beringin di tengah halaman depan yang jadi icon tersendiri bagai sekolah itu, wuih, serem bangeeeett!
            Pernah aku dan temen-temen satu angkatan mengadakan PERSAMI (Perkemahan Sabtu-Minggu) di sekolah itu. Ternyata suasana di dalam kalo malem lebih nyeremin! Tapi kalo nggak gitu, mungkin nggak akan ada kenangan tentang kegiatan kepramukaan di sekolah yang seru.
            Well, SMPN 1 Yogyakarta memang paling unggul di kepramukaan. Jam terbangnya aja nggak bisa dibilang sedikit—pernah dengar Jambore Internasionalkan? Pokoknya, oke banget deh!
            Yang aku sayangkan adalah lapangan luas di tengah bangunan sekolah itu. Konon, lapangan itu dulunya nggak berdebu dan hijau dengan banyak rumput yang memenuhinya. Tapi walaupun siswa-siswi angkatanku nggak pernah merasakan keasriannya, toh saat upacara atau pelajaran olah raga berlangsung, kami tetep hepi dan enjoy! Fenomena angina topan juga pernah aku lihat di sana. Debu-debunya—beeeh, terbang ke mana-mana, muter-muter dan bergerak nggak karuan. Fantastik, ‘kan?
            Selain buat upacara bendera dan olah raga, lapangan itu juga selalu jadi tempat start dan finish buat karnaval yang diselenggarakan tiap tahun, kalo sekolah itu sedang merayakan ulang tahunnya. Aku masih inget banget, setiap tanggal 11 September dulu, kami selalu mengenakan kostum-kostum unik,sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh masing-masing kelas. Kemudian kami harus berjalan sepanjang tepi jalan raya yang mengitari sekolah kami sambil menyanyikan mars SMPN 1 Yogyakarta tercinta. Gokil abeeeiss, apalagi waktu pertama kali karnaval, bener-bener event yang nyatuin kami banget, di samping anak-anak kelasku emang kocak. Yang paling kompak, bakal dapat hadiah. Hmmhh, momen-momen kayak gitu tuh, yang sampai detik ini buat aku terharu. Hiks… Kalo sekarang, mana ada karnaval kayak gitu? Paling-paling juga pensi…
            Yang aku suka dari sekolah lamaku itu, selain punya lahan yang luas, juga punya GOR (Gedung Olah Raga) sendiri. Sering gedung itu disewa pihak lain untuk keperluan acara-acara tertentu. Ada lagi nih, kalo kalian tahu perpustakaan di sekolah itu, wuah, dijamin bakal betah berlama-lama di sana. Seperti aku dulu yang suka mampir ke sana, biarpun cuma numpang nonton TV atau ngobrol-ngobrol ama temen. Seru deh!
            Gambar-gambar di samping ini diambil sewaktu aku dan temen-temen sekelas akan mengabadikan kenangan untuk buku tahunan angkatan kami. Lokasinya di Malioboro, karena tema yang kami ambil waktu itu adalah tentang Jogja, di mana aku jadi si penjual jamu—yang cantik (teteuuuup, narsis!) dalam pengambilan gambar itu. Sayang, itu cuma ada di buku tahunan, sementara gambar-gambar yang aku posting ini diambil dari kamera pribadi temanku. That was so sweet and unforgettable!
            Sejak kelulusan, belum pernah sekalipun aku mampir ke sekolah itu untuk bernostalgia. Kecuali pernah aku datang ke sana hanya untuk membayar hutang karena buku yang dulu kupinjam dari perpustakaan hilang dan aku berkewajiban untuk membayar dendanya. Huft, kagak enak banget didengernya. Tapi aku sangat sangat sangat merindukan samua itu, my junior high school! Aku pasti akan berkunjung ke sana!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar